AyoMedan.com - Medan, Pelayanan yang diberikan Pemko Medan ke masyarakat harus dapat diubah secara menyeluruh, di mulai dari tingkat bawah. Camat dan Lurah jangan lagi menjadi raja kecil diwilayahnya, karena mereka merupakan pelayanan masyarakat di tingkatan bawah.
Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas saat menjadi narasumber dalam Talkshow dengan tema 'Apa dan Bagaimana Kota Medan Kedepannya', di studio Radio Kardopa, Jalan Iskandar Muda, Jum'at (23/05/2025).
"Camat dan Lurah tidak bisa lagi menjadi raja kecil diwilayahnya, karena mereka itu pelayanan masyarakat. Jadi harus melayani secara langsung dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat," tegas Rico Waas.
Menurut Rico, dirinya telah menyampaikan kepada Lurah dan Camat bagaimana bisa menjadi saudara, orang tua, sahabat dan orang yang disayangi oleh masyarakat. Hal ini diperlukan agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran pemerintah di tengah mereka.
"Saya pernah mengetes dilapangan apakah masyarakat kenal dengan Camat dan Lurah mereka, jika tidak kenal maka Camat dan Lurah tersebut jarang turun kelapangan bertemu dengan masyarakat," ucapnya.
Dijelaskan Rico Waas, Kota Medan kedepannya diharapkan dari struktur Pemko Medan bisa memberikan persepsi yang lebih baik di masyarakat. Tentunya kita mengetahui masih ada di masyarakat yang menganggap pemerintah ini sebagai momok dimana dianggap pemerintahan ini selalu begitu saja dari tahun ke tahun. Mulai dari tingkat lingkungan, Kelurahan dan Kecamatan sampai dengan tingkat Pimpinan Perangkat Daerah, dianggap begitu saja.
"Hal ini secara keseluruhan yang harus bisa diubah mulai dari tingkat pimpinan sampai dengan lingkungan agar bagaimana semuanya bisa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," harapnya.
Guna memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik, tambah Rico Waas, pihaknya juga telah melakukan sidak ke kantor Camat dan Lurah. Dari sidak tersebut diketahui pelayanan apa yang kurang dan harus diperbaiki oleh aparatur Pemko Medan.
"Tentunya sidak ini bukan untuk mencari kesalahan ataupun memberi rasa takut tetapi sebagai bentuk rasa sayang kepada jajaran agar senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," bilangnya.
Terkait pembangunan kota, Rico Waas menilai saat ini Kota Medan sudah berkembang. Sebagai kota ketiga terbesar masyarakat Kota Medan sudah berkembang termasuk pola pikirnya. Dengan perubahan yang ada adalah pastinya menjadi tantangan tersendiri.
"Sebagai Kota Multikultural dengan beragam kebudayaan tentunya dapat menjadi potensi di tengah tantangan yang ada dengan terus mengembangkan akar budaya dari masing-masing etnis. khususnya anak muda, apakah mereka mampu tidak melupakan akar budaya. Sebab sebuah kota akan disegani jika masyarakat memegang kuat akar budaya," tutur Rico Waas.
Menyikapi permasalahan begal, geng motor serta tawuran, Rico Waas menjelaskan perkembangan teknologi khususnya sosial media membuat generasi muda kita cepat mengikuti dan terpengaruh dengan apa yang mereka lihat tanpa berdiskusi dengan orang tua dan guru.
"Di tingkat lingkungan keluarga, orang tua harus bisa memberikan pengayoman yang lebih kuat. Di tingkat sekolah, guru harus dapat menjadi role model kedua, setelah orang tua. Di sisi guru, pemerintah harus turun guna memberikan pemahaman terhadap guru dan dunia pendidikan di sekolah," pungkasnya. (A-Red)