Notification

×

Iklan


Iklan




Delay 7 Jam, Akhirnya Ahmad Qosbi dan Dedi Iskandar Lepas Tamu Allah Kloter 12

Sabtu, 25 Mei 2024 Last Updated 2024-06-05T06:34:29Z



AyoMedan.Com - Medan, Kakanwil Kememang Sumut yang juga Ketua PPIH Embarkasi Medan, Ahmad Qosbi Nasution bersama Anggota DPD-RI Dedi Iskandar Batubara yang juga Ketua DPW Alwasiliyah Sumut melepas keberangkatan Tamu Allah Kloter 12 Embarkasi Medan dari Asrama Haji menuju Kualanamu International Aiport (KNIA), Sabtu (25/05/2024) malam.


Walaupun para tamu Allah yang tergabung dalam Kloter 11 Embarkasi Medan kembali merasakan keterlambatan, atau penerbangan nya delay. Akibatnya JCH asal Batu Bara, Medan dan Nias Utara itu baru take off dari Kualanamu International Airport (KNIA), Sabtu (25/05/2024) pukul 00.55 WIB, molor 7 jam dari jadwal semula Jum'at (24/05/2024) pukul 17.55 WIB.




Atas kejadian tersebut, H Dedi Iskandar Batubara (foto) yang tergabung di Komisi 3 urusan haji, merespon dan menyebut bahwa delay bisa dimaklumi, namun harus tetap dievaluasi.


‘’Kita maklum karena traffic flight luar biasa padat di bandara Madinah dan Jeddah, karena semua penerbangan dari seluruh dunia akan take off dan landing di sana,’’ ucap Dedi Iskandar kepada AyoMedan.Com.


Dedi juga menyebut, keterlambatan itu masih dalam batas toleransi. Namun seharusnya, sejak awal harus diantisipasi oleh pihak Garuda maupun Kementerian Agama dengan memberikan langkah-langkah antisipatif.


‘’Harapannya kedepan semakin baik lah. Dan hal ini pasti kita evaluasi,’’ tegasnya.


Sebagai jamaah calon haji terbesar dan paling banyak, sambung Dedi, Indonesia semestinya mendapatkan layanan yang baik dari Pemerintah Arab Saudi.


‘’Kita berharap akan ada layanan lebih diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada jamaah calon haji kita,’’ harapnya.


Layanan lebih yang diharapkan itu, lanjut Dedi, tentunya dengan kerjasama negara dengan negara yakni Indonesia dan Arab Saudi, termasuk fasilitas layanan penerbangan jamaah haji.


‘’Mungkin ke depan perlu juga dipikirkan Pemerintah Saudi, untuk membuka pintu khusus jamaah Indonesia di kedatangan bandara Jeddah dan Madinah,’’ pintanya.


Dedi menyebut, pintu khusus itu tidak mustahil karena 241 ribu jamaah kita gak ada apa-apanya dibanding negara-negara Eropa, Nigeria dan sebagainya.


‘’Ya, kita harus minta prioritas karena jamaah kita banyak. Agar kedepannya tidak ada lagi keterlambatan flight,’’ pungkasnya.(A-Red)