Notification

×

Iklan


Iklan



Permudah Atlet Bertransaksi, IGP Wira Kusuma : BI Menyediakan Mesin ATM Disetiap Arena PON XXI

Jumat, 23 Agustus 2024 Last Updated 2024-08-23T12:34:59Z



AyoMedan.com - Medan, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sumatera Utara akan menyediakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di setiap arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, yang berlangsung mulai 8-20 September 2024.


"BI Sumut akan mengkoordinasi perbankan yang ada dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah Sumatera Utara, guna menyediakan ATM di setiap arena pertandingan," kata Kepala Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma di Medan, Rabu (21/08/2024).


Menurut Wira Kusuma, ketersediaan mesin ATM tersebut untuk memudahkan para atlet maupun ofisial  mencari uang rupiah di wilayah tersebut. "Baik untuk belanja, maupun untuk keperluan lainnya," ujarnya.


Lebih lanjut, orang nomor satu di BI Sumut ini menyebutkan, bahwa pihak perbankan juga menyediakan kas keliling dibeberapa titik lokasi arena pertandingan.


"Tujuannya, untuk memudahkan dalam penukaran uang di tempat tersebut, sehingga layanan perbankan harus dipastikan berjalan dengan baik," ungkap Wira Kusuma.


Wira menyakini, pada PON XXI ini dampak ekonomi pasti meningkat dari sisi produk domestik regional bruto (PDRB) melalui beberapa komponen.


"Seperti, konsumsi rumah tangga akan naik, atlet maupun ofisial datang ke Sumut melakukan transaksi di wilayah ini, ditambah investasi meningkat karena banyak arena yang dibangun, dan akomodasi, makanan, minuman lainnya ikut meningkat," terangnya.


Sementara itu, Deputi Kepala KPwBI Sumut Soeharman Tabrani menambahkan, pihaknya memprediksi jumlah putaran uang dalam ajang nasional ini pastinya meningkat.


"Untuk itu, BI Sumut telah menyediakan uang sekitar Rp6-7 triliun untuk memenuhi PON 2024. Karena, disetiap ajang nasional pihaknya menyediakan jumlah dengan nominal yang sama," ucapnya.


Selain itu, sambung Soeherman, persiapan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) juga sama dengan uang tunai. Karena menurut Soeharman setiap perbankan di wilayah ini sudah siap di titik yang diperkirakan untuk diperlukan transaksi non tunai.


"Demikian juga dengan para pelaku UMKM, penyedia produk yang dijual memakai uang tunai maupun QRIS," pungkasnya. (A-Red)