Notification

×

Iklan


Iklan



Tidak Ada Niat Ketum GRIB Jaya Menyerang Pribadi Sutiyoso, Razman Arif: Semoga Permintaan Maaf Ini dapat Membuka Ruang Dialog Mereka

Jumat, 02 Mei 2025 Last Updated 2025-05-02T23:56:25Z



AyoMedan.com - Medan, Kepala Bidang Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Razman Arif Nasution (foto), menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso atas pernyataan keras yang sebelumnya dilontarkan Ketua Umum GRIB Jaya, Rosario de Marshall alias Hercules.


Didampingi para pengurus dan Satgas GRIB Jaya Sumut, pengacara Kondang ini mengungkapkan, bahwa permintaan maaf tersebut merupakan arahan langsung dari Ketua Umum GRIB.


"Kemarin pagi, saya ditelepon Bapak Ketua Umum untuk melakukan konferensi pers, terkait permintaan maaf beliau kepada Bang Yos, sapaan akrab Bapak Sutiyoso. Apabila ucapan beliau dianggap menyerang pribadi atau kehormatan Bang Yos,” kata Razman Arif dalam konferensi pers bersama puluhan wartawan di Medan, Jum'at (02/05/2025) siang.


Razman Arif menyebut, kalau pernyataan keras dari Hercules muncul sebagai bentuk reaksi atas komentar Sutiyoso dalam sebuah wawancara di YouTube tvOneNews, yang menyinggung ormas berseragam mirip tentara, termasuk penggunaan baret merah yang identik dengan pasukan elite TNI.


"Statement Pak Hercules sebetulnya adalah bentuk keberatan atas pandangan Bang Yos seolah menganggap baret merah yang digunakan ormas adalah bentuk penyalahgunaan simbol militer. Padahal, baret merah kami tidak identik dengan TNI. Ini hanya simbol internal kami sebagai organisasi masyarakat," tegasnya.


Ditambahkan Razman, bahwa GRIB maupun ormas lain memiliki sejarah masing-masing dalam penggunaan atribut organisasi.


"Baret merah GRIB memiliki sejarah tersendiri, termasuk sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh kami, Pak Herkules yang menerima baret merah sebagai penghargaan. Kami tidak pernah mengklaim sebagai pasukan elite TNI,” ujarnya.


Menurut Razman, dirinya memiliki hubungan baik dengan Pak Sutiyoso di masa lalu, saat ia menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PKPI di bawah kepemimpinan Sutiyoso.


"Saya pernah jadi speech writer beliau. Jadi secara pribadi saya tahu Bang Yos adalah pribadi nasionalis dan cinta Indonesia," tuturnya.


Lalu, Razman Arif mengajak publik untuk tidak memperpanjang polemik soal atribut ormas. "Urusan baret merah seharusnya tidak menjadi isu besar. Masih banyak persoalan bangsa yang lebih penting. Mari fokus pada persatuan dan kemajuan Indonesia," imbuhnya.


Razman berharap, permintaan maaf ini dapat membuka ruang dialog kembali antara pihak Hercules dan Sutiyoso.


"Demi kepentingan yang lebih besar, menjaga semangat kebangsaan dan kerukunan nasional," pungkasnya. (A-Red)