AyoMedan.com – Medan. Langkah cepat Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, dalam menekan laju inflasi di Sumut dinilai sudah tepat sasaran. Legislator Partai Golkar DPRD Sumut, Irham Buana Nasution (foto), menyebut kebijakan Bobby sudah on the track dan optimis target penurunan inflasi bisa tercapai dalam waktu tiga bulan ke depan.
Menurut Irham Buana, inisiatif Gubernur mendatangkan 50 ton cabai merah dari Jember ke Sumut menunjukkan respon cepat terhadap lonjakan harga bahan pokok.
“Gerak cepat Gubsu sudah on the track. Ditambah lagi dengan hasil produksi lokal perusahaan daerah milik Pemprovsu yang ikut menopang stabilisasi harga,” ujar Irham, Jum'at (24/10/2025).
Namun, ia menekankan pentingnya melibatkan petani lokal agar program penekanan inflasi lebih berkelanjutan.
“Petani lokal harus diberi ruang lebih luas untuk meningkatkan produksi. Dengan begitu, daya beli masyarakat tetap terjaga dan ketersediaan bahan pokok aman,” katanya.
Irham juga menilai target Bobby untuk menurunkan inflasi dalam tiga bulan sangat realistis. Pasalnya, produksi bahan pokok Sumut masih tinggi dan ekonomi mikro masyarakat terus menggeliat.
“Asal OPD dan pemerintah kabupaten/kota mau bergerak cepat mengikuti ritme Gubsu, saya yakin inflasi bisa ditekan dalam dua atau tiga bulan ke depan,” tegasnya.
Politisi Golkar itu juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama bagi daerah penyumbang inflasi terbesar dan OPD seperti Dinas UMKM, Perdagangan, Pertanian, dan Koperasi agar tidak hanya bekerja dari balik meja.
Sebagaimana diketahui, inflasi Sumut pada September 2025 tercatat 5,32 persen. Untuk menurunkannya, Bobby Nasution menyiapkan 11 langkah strategis, antara lain:
- Pembagian gratis komoditi penyumbang inflasi
- Bundling beras SPHP murah dengan cabai merah
- Percepatan bantuan pangan dan pasar murah
- Sidak pasar dan monitoring distribusi
- Penguatan kerja sama antar daerah
- Penugasan BUMD mengelola cabai dan bawang merah
- Penetapan toko pantau inflasi
Bobby menegaskan seluruh langkah tersebut berpegang pada prinsip 4T: tepat lokasi, tepat komoditi, tepat sasaran, dan tepat waktu.
“Masyarakat harus benar-benar merasakan dampaknya di lapangan,” tegas Bobby.
(A-Red)