Notification

×

Iklan


Iklan



BI Sumut Gelar Capacity Building Pimpinan Media dan Mitra Kehumasan 2025 di Bali: Perkuat Kolaborasi dan Literasi Informasi

Selasa, 25 November 2025 Last Updated 2025-11-25T04:01:37Z



AyoMedan.com – Bali.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara kembali menggelar kegiatan capacity building bagi pimpinan media dan mitra kerja kehumasan tahun 2025. Kegiatan berlangsung pada 21–22 November 2025 di Aula Garuda Prama, Sanur Beach Bali, Jalan Cemara, Jumat (21/11/2025).


Kegiatan hari pertama dibuka penyampaian oleh Kepala Divisi Publikasi BI Sumatera Utara, Indra Kuspriadi, dan dihadiri pimpinan media serta jajaran humas/dinas Kominfo dari berbagai daerah di Sumut. Pada sesi awal, peserta mendapat materi dari narasumber utama Pramono Stefanus, jurnalis senior Tempo yang juga dikenal lewat podcast bernuansa investigasi.



Dalam sambutannya mewakili Kepala BI Sumut, Indra menegaskan pentingnya penguatan literasi informasi di tengah derasnya arus berita dan overload informasi di era digital.


“Saat ini informasi tidak lagi harus dicari; justru ia datang sendiri ke perangkat kita. Tantangannya adalah memilah mana informasi yang benar dan bermanfaat,” ucap Indra.


Ia menggambarkan perubahan besar dalam pola konsumsi berita, dari era keterbatasan akses informasi hingga masa kini ketika koreksi dan pembaruan berita dapat terjadi berkali-kali hanya dalam hitungan jam. Kondisi itu, menurutnya, menuntut kolaborasi yang lebih erat antara BI, media, dan humas pemerintah daerah.


Indra menegaskan komitmen BI sebagai bank sentral yang semakin terbuka, khususnya terkait penyediaan data dan informasi kebijakan.


“Kami membutuhkan masukan dari media dan masyarakat sebagai pemangku kepentingan, dan berharap rekan-rekan media dan Dinas Kominfo dapat membantu memberikan pencerahan dan edukasi terkait fungsi bank sentral dan perkembangan ekonomi,” kata Indra.




"Melalui kegiatan ini, BI Sumut berharap terbangun keselarasan informasi serta peningkatan kapasitas insan media dan kehumasan dalam menyampaikan isu-isu ekonomi secara lebih akurat dan konstruktif," Indra memungkasi. (A-Red)