AyoMedan.com – Medan. Curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Medan dalam beberapa hari terakhir kembali memicu banjir besar di sejumlah kawasan. Menyikapi hal ini, Anggota DPRD Kota Medan, Antonius Devolis Tumanggor mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk memaksimalkan anggaran penanganan banjir serta meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
Antonius menyampaikan bahwa banjir yang melanda wilayah Medan Barat, Medan Helvetia, Medan Baru, dan sebagian Medan Petisah, khususnya di daerah pemilihannya menunjukkan bahwa pemerintah harus bergerak lebih cepat dan lebih serius. Dua kecamatan yang disebut paling rawan adalah Medan Barat dan Medan Helvetia.
“Saya sangat sedih melihat kejadian ini. Banjir kali ini merenggut korban jiwa, banyak warga mengungsi, dan rumah mereka terendam tanpa sempat menyelamatkan perabot maupun kendaraan,” ucapnya dengan nada prihatin, Minggu (30/11/2025).
Politikus partai NasDem Medan ini menilai, derasnya arus serta lambatnya bantuan evakuasi membuat warga nekat menerobos banjir demi menyelamatkan diri.
“Ada warga yang terhanyut, bahkan dikabarkan masuk ke gorong-gorong. Keterlambatan bantuan ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Usulan Tambahan Anggaran, Personel, dan Peralatan Evakuasi
Untuk mempercepat respons bencana, sekretaris Fraksi NasDem DPRD Medan itu mendorong Pemko Medan menambah tenaga honorer di Dinas Pemadam Kebakaran dan BPBD Kota Medan.
"Saat banjir melanda, banyak warga menghubunginya meminta bantuan perahu karet, makanan, hingga obat-obatan. Namun akses menuju lokasi terkendala karena jalan sudah dikepung banjir," jelasnya.
“Bayangkan, ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Beberapa kawasan di Medan Barat, seperti Karya Sei Agul, Karang Berombak, Brayan, Silalas, hingga sebagian Kesawan adalah titik paling parah,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Medan Barat merupakan titik nol Kota Medan, sehingga secara geografis harus mendapat perhatian khusus dalam penanganan banjir.
"Sementara itu, kawasan rawan di Medan Helvetia seperti Helvetia Timur, Cinta Damai, Tanjung Gusta, Helvetia Tengah, Helvetia, dan Dwikora, juga membutuhkan penanganan lebih serius," pungkas nya. (A-Red)