AyoMedan.com – Sipirok.
Kepedulian dan semangat kemanusiaan kembali ditunjukkan personel Brimob Batalyon C Pelopor dalam misi tanggap darurat pascabencana tanah longsor yang melanda wilayah Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Minggu (21/12/2025).
Menghadapi medan berat dan akses jalan yang terputus akibat material longsor, personel Brimob bersinergi dengan TNI, Polri, serta relawan tetap berkomitmen menyalurkan bantuan sembako kepada Pondok Pesantren Sua Tahfizh Mandiri yang berada di Dusun Aek Latong, Desa Marsada.
Kendaraan roda empat yang membawa bantuan terpaksa berhenti sekitar 750 meter dari lokasi pesantren karena jalur tidak dapat dilalui.
Tanpa ragu, seluruh personel kemudian memikul bantuan sembako secara manual melewati jalur licin, berlumpur, dan menanjak.
Langkah berat tersebut menjadi bukti nyata pengabdian aparat negara dalam memastikan bantuan kemanusiaan tetap sampai kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Wadanyon C Pelopor, Kompol Sarijo, S.Pd., M.H., yang memimpin langsung kegiatan tersebut menegaskan bahwa tugas kemanusiaan tidak boleh terhenti oleh kondisi apa pun.
“Ini adalah panggilan kemanusiaan. Selama masyarakat membutuhkan, kami akan hadir dan berbuat semampu kami. Jarak dan medan bukan alasan untuk berhenti membantu,” tegas Kompol Sarijo.
Kegiatan penyaluran bantuan ini turut dihadiri Wakapolres Tapanuli Selatan, Kabag Ren Polres Tapsel, Camat Sipirok, Danramil 02/TS, Kapolsek Sipirok, serta Danki 1 Yon C Pelopor, sebagai wujud sinergi lintas instansi dalam penanganan bencana alam.
Bantuan sembako akhirnya tiba dengan selamat dan diterima langsung oleh pihak Yayasan Wakaf Sua Islam Tapanuli. Raut haru dan bahagia tampak dari para santri serta pengurus pesantren yang selama beberapa hari terakhir mengalami keterbatasan logistik akibat terisolasinya akses pascabencana.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Sua Tahfizh Mandiri menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas perjuangan para personel yang telah mempertaruhkan tenaga demi membantu para santri.
"Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dan meringankan beban kebutuhan para santri sehari-hari pascabencana," tutupnya.
Aksi kemanusiaan ini menjadi bukti bahwa di tengah keterbatasan dan tantangan alam, semangat gotong royong, kepedulian, dan pengabdian kepada masyarakat tetap menjadi kekuatan utama dalam melayani sesama. (A-Red)