AyoMedan.Com - Medan, Dame Duma Sari Hutagalung (foto), siapa yang tidak mengenal sosok wanita yang ramah, cantik, murah senyum dan gemar menolong masyarakat, khususnya di Kecamatan Medan Helvetia. Dame Duma merupakan istri dari Benny Harianto Sihotang, SE, MM.
Duma dan Benny merupakan politisi tangguh asal partai yang sama, yaitu Partai Gerindra. Dimana keduanya hingga saat ini masih menjadi anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara.
Namun, baik Dame Duma dan Benny Sihotang, sama-sama dikenal masyarakat sosok dermawan dengan jiwa sosial yang kuat. Ringan tangan saat melihat warga kesusahan, tanpa pikir panjang langsung membantunya.
Memiliki tiga (3) orang anak, yakni 1 orang Putra dan 2 orang putri serta 2 orang cucu, ditambah ketiga anaknya telah memiliki pekerjaan yang mapan, membuat kedua wakil rakyat ini semakin fokus untuk melayani dan menampung aspirasi warga masyarakat, terutama di Dapil 1 dan Dapil Sumut B.
Duduk dua (2) periode sebagai anggota DPRD Kota Medan, Dame Duma Sari Hutagalung semakin di kenal masyarakat. Selain di kenal ramah dan suka menolong warga, Duma juga dikenal sosok yang kuat dan tegas saat menyampaikan aspirasi warga dalam setiap rapat paripurna DPRD Medan, selanjutnya diteruskan ke Pemko Medan.
10 tahun Dame Duma duduk menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Medan dan 5 tahun Benny Sihotang duduk di DPRD Sumut, diketahui keduanya sudah banyak berbuat untuk warga masyarakat di Dapil 1 maupun Sumut B. Diantaranya, memperjuangkan pelayanan kesehatan, infrastruktur, adminduk, pendidikan dan lainnya sehingga jauh lebih baik. Dan itu semua dikerjakan berkat bantuan tim dan relawan yang sampai saat ini masih melekat, totalitas dan setia kepada keduanya.
Bercermin dari yang sudah meraka perbuat selama ini, wajar saja Dame Duma Sari Hutagalung dipilih kembali oleh masyarakat di Dapil I yang meliputi kecamatan Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Petisah dan Medan Baru ini duduk tiga (3) priode, serta Benny Harianto Sihotang asal Dapil Sumut B dua (2) priode.
Usai penetapan KPU kemarin, yang menyatakan keduanya berhak duduk kembali, disambut rasa suka cita ribuan masyarakat (konstituen). Sebab, harapan dan masalah masyarakat yang belum tuntas dapat dilanjutkan oleh kedua dewan yang mendedikasikan pengabdiannya untuk masyarakat tak 'mampu' dan 'terpinggirkan' oleh birokrasi yang tidak mereka pahami.(A-Red)