Notification

×

Iklan


Iklan



Kota Medan KLB Campak, Rajudin Sagala: Dinkes Ambil Langkah Kongkrit Dalam Penanganannya

Senin, 04 Agustus 2025 Last Updated 2025-08-04T10:48:59Z

teks foto, Wakil Ketua DPRD Medan H Rajudin Sagala S.Pd.I


AyoMedan.com - Medan, Dinas Kota Medan mencatat terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus campak di ibu kota provinsi Sumatera Utara tersebut.


Hingga akhir Juli 2025 lalu, kasus campak mencapai 159 kasus. Jumlah itu meningkat jika dibandingkan Tahun 2024 sebanyak 104 kasus.


"Diharapkan kepada Dinas Kesehatan untuk segera mengambil langkah kongkrit agar kasus ini tidak semakin bertambah," kata Wakil Ketua DPRD Medan, H Rajudin Sagala S.Pd.I kepada AyoMedan.com, Senin (04/08/2025).


Menurut Rajudin Sagala,  Campak merupakan penyakit  akibat infeksi virus Morbillivirus yang ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, dan ruam di seluruh tubuh. Infeksi campak berawal dari saluran pernapasan yang kemudian menular melalui percikan air liur.


"Virus ini dapat menular dengan mudah melalui droplets atau percikan air liur dan hidung penderita campak, yang keluar dari mulut ketika batuk, bersin, atau berbicara," ujarnya.


Salah satu faktor pemicu meningkatnya kasus campak, sambung Politisi senior Fraksi PKS ini, karena minimnya cakupan imunisasi, khususnya di kalangan anak-anak usia sekolah dasar.


"Faktor yang sangat berpengaruh terhadap KLB ini adalah minimnya partisipasi imunisasi pada program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)," terangnya.


Ditambahkan Rajudin, Campak sejatinya dapat dicegah melalui vaksinasi Campak-Rubella. Untuk itu, Dinkes Medan kembali memperkuat pelaksanaan program BIAS di tingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah sebagai upaya pencegahan yang berkelanjutan.


"Program BIAS digelar dua kali dalam setahun yakni pada Agustus - November, dilaksanakan Imunisasi Campak-Rubella untuk siswa kelas 1 SD (usia sekitar 7 tahun). Lalu pada November dilaksanakan Imunisasi DT (difteri-tetanus) dan Td (tetanus difteri) untuk kelas 2 SD (usia sekitar 8 tahun). Kemudian November - Agustus dilaksanakan Vaksinasi HPV bagi siswi kelas 5 SD (usia sekitar 11 tahun)," paparnya


Rajudin Sagala menyebutkan, bahwa masyarakat juga harus ikut berperan aktif untuk menjaga kesehatan diri, keluarga & lingkungan.


"Agar kita semua dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, terkhusus penyakit campak," pungkasnya. (A-Red)