AyoMedan.com - Medan, Peristiwa unjuk rasa yang berujung bentrok massa pada Jum'at (31/10/2025) sore kemarin dengan warga sekitaran rumah Mantan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani mendapat sorotan tajam dari Benito Asdhie Kodiyat yang merupakan salah seorang Praktisi Hukum terkemuka di Sumatera Utara.
Pengacara dan juga seorang Dosen disalah satu universitas ini sangat menyayangkan kelalaian yang dilakukan oleh Polres Tapanuli Tengah dalam pengamanan aksi unjuk rasa, yang tujuan awalnya ke kantor DPRD Tapanuli Tengah.
"Saya juga pernah jadi aktifis, terbiasa lah turun kejalan menyampaikan berbagai aspirasi. Jadi saya paham betul tentang manajemen aksi. Kalau persoalan ini menurut saya tidak akan terjadi jika pihak kepolisian tegas dalam menjalankan protokoler penanganan unjuk rasa," katanya dalam siaran persnya diterima wartawan di Medan, Sabtu (01/11/2025).
Menurutnya, tugas kepolisian melindungi dan menjamin bahwa setiap kegiatan unjuk rasa harus berlangsung damai dan tertib. Sementara jika ada potensi chaos tentu pihak kepolisian harus segera mengantisipasinya.
"Bukan justru malah diduga melakukan pembiaran," ujar Benito.
Hal itu semakin diperparah dengan adanya dugaan keterlibatan salah satu oknum polisi polres yang justru malah melakukan provokasi kepada masa aksi untuk melakukan penyerangan ke rumah mantan Bupati Tapanuli Tengah tersebut.
"Polisi yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom justru malah jadi provokator," ujar Direktur LAW FIRM AHS yang berkantor di Kota Medan tersebut.
"Untuk itu, Kapolda Sumut harus mengevaluasi masalah ini. Kami akan bersurat agar Kapolres Tapanuli Tengah dan jajarannya diperiksa. Agar menjadi preseden yang baik bagi kapolda, peristiwa seperti ini jangan sampai terulang kembali di sumatera utara yang kita cintai ini," tutup Benito.(A-Red)