Notification

×

Iklan


Iklan



Warga Medan Tuntungan Menangis Sampaikan Keluhannya, Rico Waas Tawarkan Solusi Atasi Banjir

Minggu, 23 November 2025 Last Updated 2025-11-23T00:35:57Z



AyoMedan.com - Medan. Dengan nada terbata - bata dan   kesedihan, Suci, Warga Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan mencurahkan isi hati dan keluhan permasalahan banjir yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya kepada Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas.


Wanita paruh baya ini menyebut, banjir diakibatkan kecilnya saluran drainase di jalan Bunga Kardiol - Jalan Bunga Gayong. Apabila air di dalam rumahnya telah mencapai ketinggian pinggang orang dewasa, Suci dan keluarga mengungsi ke rumah keluarga.


"Banjir terjadi semenjak balai benih ikan Kota Medan berdiri disebelah rumah saya. Akibat tembok pagarnya, air dari lingkungan 3 mengalir kerumah saya," ucap Suci kepada Rico Waas dalam kegiatan Sapa Warga yang digelar jalan Taman Sakura Indah, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Sabtu (22/11/2025).


Menurut Suci, dirinya telah mengikhlaskan tanah miliknya selebar 1,5 meter untuk parit. Namun, paritnya belum mampu menampung debit air hujan itensitas tinggi, sehingga banjir tetap terjadi.


"Sudah tidak terhitung banjir melanda, dan tiga kali saya ganti perabotan, sehingga tidak tersisa dirumah," ungkap Suci dengan suara terbata.


Ditambahkan Suci, banjir terakhir terjadi di hari Rabu kemarin. Tingginya sepinggang, jadi saya mengungsi. Paginya, kondisi didalam rumah penuh lumpur sisa banjir.


"Rumah itu harta saya satu-satunya, dan tidak menyalahkan keberadaan Balai Benih Ikan. Alhamdulillah, hari ini ketemu sama bapak Wali Kota Medan disini, jadi saya bisa mengadu langsung. Mudah-mudahan ada solusi untuk atasi banjirnya," ujar suci.


Menanggapinya, Rico Waas dan Dinas terkait akan melakukan pemetaan terlebih dahulu. Sembari melihat jalur paritnya tidak ada atau hilang, selain itu kenapa bisa banjir di rumah ibu.


"Saya sudah minta Kadis SDABMBK mengecek lokasi. Dilihat dulu jalur untuk Drainasenya. Artinya, dipetakan dulu dan strategi apa untuk mengatasi banjirnya," kata Rico Waas sembari meminta ibu suci tidak lagi bersedih.


Warga lainnya, Ponidi yang juga ketua komplek taman sakura indah, Kelurahan Tanjung Selamat, juga mengeluhkan banjir yang sudah puluhan tahun dan semakin memburuk sejak pembangunan beberapa perumahan baru di  kawasan tersebut.


“Sehingga banyak rumah yang lebih rendah dari jalan. Setiap hujan deras, banjir 20–30 cm pasti masuk. Jadi kami berharap Bapak Wali Kota Medan dapat mencarikan solusinya," harapnya.


Selain banjir, lanjut Ponidi, kerusakan jalan, fasilitas olahraga yang terbengkalai, serta penerangan lampu jalan lingkungan sebagian besar masih mengandalkan swadaya warga.


Rico Waas yang hadir didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan, Muhammad Sofyan., Inspektorat., Erfin Fachrur Rozi., Plt Kadis SDABMBK, Gibson Panjaitan., Kadis Sosial, Khoiruddin Rangkuti., dan Camat Medan Tuntungan, mengatakan Pemko Medan akan memetakan ulang jalur air, termasuk opsi membuka aliran menuju Sungai Belawan dan pemasangan gorong-gorong baru.


“Kalau jalur airnya benar, banjir bisa di reduksi. Kita akan koordinasikan dengan pemilik lahan dan jajaran teknis,” ujarnya.


Ditambahkan Rico Waas, pihaknya juga berencana pemasangan cover slab di Jalan Sakura, untuk mendukung akses menuju kawasan wisata rohani. Serta menyinggung penataan pasar melati yang kini menjadi fokus, usai ditemukannya sejumlah pelanggaran bangunan.


Rico Waas juga memastikan fasilitas umum yang telah diserahkan ke Pemko, seperti sarana olahraga, penerangan jalan, dan jalur lingkungan akan menjadi prioritas perbaikan setelah masalah banjir ditangani.


Selain penyampaian aspirasi dan keluhan, warga juga memberikan apresiasi dan bangga atas kehadiran Wali Kota Medan Rico Waas di komplek mereka.


Setelah mendengar seluruh keluhan, Wali Kota menegaskan ini akan menjadi dasar penting dalam penyusunan kebijakan. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat tidak boleh berjalan sendiri-sendiri.


“Selama ini yang tinggal di sini adalah bapak ibu semua. Kami perlu mendengar langsung apa yang terjadi. Informasi dari wargalah yang membuat pekerjaan kami lebih tepat sasaran,” pungkas Rico Waas sembari bermohon doa agar Pemko Medan bisa bekerja maksimal.


Sebelumnya, Rico Waas meninjau gotong royong massal dan berkeliling komplek, memperhatikan kondisi infrastruktur jalan yang bergelombang. Selain itu saluran air yang tidak berfungsi secara maksimal, hingga titik-titik jalan yang masih minim penerangan. (A-Red)