Notification

×

Iklan


Iklan



Deputi Gubernur Senior BI: Penguatan Sektor UMKM Itu Tanggungjawab Kita Bersama

Sabtu, 19 Juli 2025 Last Updated 2025-07-19T00:33:02Z



AyoMedan.com - Medan, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti (foto) menyampaikan bahwa penguatan sektor UMKM yang berkelanjutan dan berdaya saing tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi lintas sektor, agar UMKM benar-benar naik kelas.


"Berkelanjutan dan berdaya saing itu tidak mudah. Tidak bisa hanya menjadi PR-nya pemerintah pusat, pemerintah daerah, BI, OJK, atau akademisi saja. Ini harus dikeroyok bersama-sama, karena menyangkut 97 persen tenaga kerja Indonesia yang jumlahnya ratusan juta," ucap Destry saat menghadiri Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) 2025 di Tiara Convention Centre Medan, Jum'at (18/07/2025).


Menurut Destry, kolaborasi menjadi kunci dalam mendorong UMKM agar mampu bersaing di pasar domestik maupun global. BI memiliki kebijakan khusus untuk mendukung UMKM secara menyeluruh, mulai dari pendampingan hingga memfasilitasi pembiayaan.




Pada 46 kantor perwakilan, lanjut Destry,  BI membina UMKM secara end-to-end. "Mulai dari pelatihan pemahaman bisnis, peningkatan kapasitas melalui capacity building, hingga mendatangkan desainer dan pelatih profesional agar produk mereka memiliki nilai tambah," ujarnya.


Selain pelatihan dan pendampingan, sambung Naya lagi, BI juga memberikan bantuan teknis, seperti pemintalan bahan untuk produk wastra, namun tetap dengan prinsip kehati-hatian dan seleksi ketat.


"Bantuan diberikan tentu dengan hitungan yang jelas. Tidak bisa serta-merta, harus terbukti dulu potensinya," kata Destry.


Menurut Destry, di sisi lain BI juga mendorong sektor perbankan agar lebih aktif menyalurkan kredit kepada UMKM melalui skema insentif makroprudensial.


"Kita keluarkan yang namanya kredit likuiditas makroprudensial, di mana UMKM masuk sektor prioritas. Bank yang menyalurkan kredit ke UMKM mendapatkan relaksasi. Misalnya, tidak perlu menempatkan dana full 9 persen di Giro Wajib Minimum, bisa turun ke 8, 7, bahkan 5 persen," tutupnya, sembari berharap dengan kolaborasi dan kebijakan afirmatif seperti itu, UMKM Indonesia, khususnya di Sumut semakin kuat dan mampu bersaing di kancah global. (A-Red)