AyoMedan.com - Medan
Aroma penyimpangan dalam proses pengangkatan Kepala Lingkungan (Kepling) di Kecamatan Medan Helvetia kian mencuat. Pasalnya, Camat Medan Helvetia, Junedi Lumban Gaol, kini disorot publik dan DPRD Kota Medan atas dugaan penyalahgunaan wewenang dan tindakan arogansi dalam menentukan calon Kepling yang tidak memenuhi syarat.
Seperti yang di sampaikan Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PAN, Edwin Sugesti Nasution (foto), mengecam keras tindakan Junedi yang dinilai semena-mena dan melanggar aturan.
“Ini bentuk penyimpangan administrasi, sekaligus pelecehan terhadap aturan yang ada. Sehingga Camat Medan Helvetia harus segera dievaluasi, bahkan dinonaktifkan dari jabatannya,” tegas Edwin.
Edwin menilai tindakan Junedi jelas bertentangan dengan Peraturan Wali (Perwal) Kota Medan Nomor 21 Tahun 2021 tentang pengangkatan dan pemberhentian Kepling. Untuk itu, Ia mendesak Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, agar segera mengambil langkah tegas.
“Wali Kota jangan tutup mata. Jika dibiarkan, ini bisa menjadi preseden buruk bagi tata kelola pemerintahan di tingkat kecamatan,” ujarnya.
Sumber dari Kelurahan Dwikora mengungkapkan, proses seleksi calon Kepling sebenarnya telah melalui verifikasi berkas dan wawancara terhadap tiga peserta. Namun secara mengejutkan, calon yang tidak memenuhi syarat justru ditetapkan sebagai Kepling oleh Camat.
Kebijakan tersebut memicu kemarahan publik dan menimbulkan pertanyaan serius, terkait integritas serta netralitas Junedi Lumban Gaol, yang dinilai mencederai semangat reformasi birokrasi.
“Kalau hasil akhirnya berdasarkan ‘selera’ Camat, untuk apa ada proses seleksi?” ujar sumber tersebut dengan nada kesal.
Kasus ini menjadi ujian serius bagi komitmen Wali Kota Medan dalam menegakkan disiplin, profesionalitas, dan integritas aparatur pemerintahan di jajarannya. (A-Red)
