AyoMedan.com – Medan. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) membantah tudingan menahan bantuan kemanusiaan dari relawan asal Malang, Jawa Timur, yang sempat viral di media sosial. Pemprovsu menegaskan tidak pernah menghambat distribusi bantuan tersebut.
Kepala Posko Darurat Bencana Provinsi Sumut, Basarin Yunus Tanjung menjelaskan bahwa pada 17, 18, dan 20 Desember 2025 pihaknya menerima 11 kontainer bantuan melalui PT Pelni. Informasi awal menyebutkan bantuan berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dibongkar di Gedung Serba Guna (GSG) karena keterbatasan lokasi bongkar muat.
Belakangan diketahui, dua dari 11 kontainer tersebut merupakan bantuan Relawan Malang dan Gimbal Alas Indonesia yang ditujukan ke Provinsi Aceh. Posko kemudian meminta manifest barang untuk keperluan verifikasi.
“Manifest baru diserahkan pada 18 Desember, lalu kami arahkan dilakukan pengecekan barang di GSG,” ucap Basarin kapada wartawan, Selasa (30/12/2025).
Terkait biaya pengangkutan sebesar Rp2,4 juta dari Pelabuhan Belawan ke GSG, Basarin menegaskan hal tersebut murni biaya operasional mitra PT Pelni dan tidak melibatkan Pemprov Sumut.
“Itu biaya jasa angkut dari mitra Pelni. Pemprov tidak menerima uang apa pun dan tidak menentukan besaran biaya tersebut,” sebutnya.
Untuk meluruskan persoalan, Pemprov Sumut, PT Pelni, dan relawan menggelar pertemuan pada Senin (29/12/2025). Perdebatan dalam forum itu sempat terekam dan viral di media sosial, namun telah diselesaikan.
Basarin memastikan bantuan relawan tidak tertahan dan saat ini telah berangsur dikirim ke Aceh, termasuk ke Aceh Tamiang.
“Barang sudah berjalan dan proses penyaluran terus berlangsung. Tidak ada penahanan bantuan oleh Pemprovsu,” dipungkasinya.
Sebelumnya, video viral menarasikan bantuan relawan dipersulit akibat biaya pemindahan kontainer dari Pelabuhan Belawan ke gudang di Sumut. (A-Red)